Sepatu favorit
WALAU tak sebanyak koleksi Imelda Marcos, mi-salnya, ternyata Menteri Negara Ristek B.J. Habibie punya koleksi berbagai sepatu. Ada buatan Ita-lia. Ada buatan Cibaduyut, umpamanya, yang dipakai Ra-bu pekan lalu, seusai sidang kabinet terbatas di Bina Graha. Habibie memperlihatkan se-patu hitam nomor 38 berhak 3 cm. Masih cemerlang dan rapi. "Padahal, dipakai terus, lho, selama dua tahun ini," kata-nya. Sol bawah sepatu tampak sudah penuh guratan. "Sung-guh, lho, sepatu ini enak dipa-kai, empuk kulitnya, kuat," ujarnya lagi. Itu buatan Italia atau Cibaduyut? "Buatan Ci-baduyut asli!". Dua tahun lalu, kisahnya, B.J. Habibie mampir ke toko sepatu di Cibaduyut, Bandung. Ia sedang bingung, karena se-patu Bruno Magli buatan Italia kegemarannya tak lagi meng-eluarkan model sejenis. Lalu ia memesan model itu di sana. Ternyata cocok. Nah, Habibie kemudian memesan enam pa-sang sekaligus. Diakuinya, dari puluhan ko-leksi sepatu itu, maka sepatu Cibaduyut-lah yang dianggap paling sedap dipakai. Hampir tiap hari dipakai kerja ataupun ke resepsi. Bahkan keliling du-nia. "Saya promosikan ini ma-de in Cibaduyut ke menteri--menteri lain di sini, ke teman dekat, ke relasi di luar negeri," ujar Habibie. Tak sia-sia promosinya. Sampai-sampai ada tamunya dari Jerman minta diantar ke Cibaduyut. "Dia beli langsung 4-5 pasang. Dan tahu komen-tarnya? 'Saya belum pernah seumur hidup punya sepatu seindah dan seenak ini, dan semurah ini harganya'," cerita Habibie, kepada Linda Djalil dari TEMPO.
No comments:
Post a Comment